SMK N 1 Tabanan : Portal Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Bisnis dan Manajemen
Rubrik : Berita Terkini
Prostitusi Marak, Ribuan Remaja Sakit Kelamin
2010-10-16 16:31:42 - by : admin

Jumlahnya diduga jauh lebih besar mengingat masih banyak orang yang malu
berobat.


Ribuan remaja di Jakarta menderita
penyakit kelamin diduga akibat maraknya pelacuran, perubahan pola
pergaulan dan kurangnya pendidikan seks.


Data mengejutkan tersebut diungkap oleh Kepala Bidang Pengendalian
Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ida Bagus Nyoman Banjar,?
Jumat, 15 Oktober 2010.


Secara keseluruhan, kata dia, angka penderita penyakit kelamin di
Jakarta berjumlah 9.060 orang, dengan rincian 5.051 orang berjenis
kelamin perempuan dan sisanya pria. Dari total jumlah penderita
tersebut, 3,007 di antaranya masih berusia antara 14 dan 24 tahun.


Jenis penyakit kelamin yang mereka derita antara lain,? herpes,
infeksi jamur, syphilis, vaginitis, bisul pada alat kelamin atau HPV,
kutu kelamin, kutu di bawah kulit, dan AIDS.


Banyaknya penderita penyalit kelamin pada kalangan remaja, menurut
Nyoman Banjar, karena maraknya praktik prostitusi dan perubahan pola
pergaulan. "Kebanyakan penyakit kelamin ini ditimbulkan dari pola
seksual yang salah, sehingga jika tidak diwaspadai maka akan berpotensi
pada HIV/AIDS."


Nyoman Banjar menduga jumlah penderita penyakit kelamin di Jakarta
lebih dari 9.060 orang, mengingat masih banyak? orang yang malu
menjalani pengobatan ke rumah sakit atau pun ke Puskesmas.


Menurut Danang Triwahyudi, dokter spesialis kulit dan kelamin di
Rumah Sakit Dharmais dan Metropolitan Medical Center,? makin
meningkatnya penderita penyakit kelamin ini karena pendidikan seks yang
kurang. ?Dan itu terjadi bukan hanya di Jakarta tetapi di Indonesia.
Coba mana pernah ada pendidikan seks di sekolah, apalagi di rumah,? kata
Danang, Jumat 15 Oktober? 2010.


Dia menambahkan, yang sering dan kerap terjadi adalah larangan, bukan
pendidikan seks. ?Yang banyak terjadi adalah, ini jangan itu jangan.?
Padahal seharusnya, kalau mau begini, harus begini, kalau mau begitu,
harus begitu.?


Pentingnya seks aman dan sehat seharusnya diberitahukan sejak awal,
bukan hanya larangan. ?Sulit kalau semuanya ditabukan tanpa ada
pemberitahuan bagaimana yang sebenarnya,? kata Danang.
Menjadi makin
dilematis ketika pemberitahuan tentang seks yang benar malah dianggap
menganjurkan. ?Padahal itu dua hal yang berbeda,? katanya.


Psikolog yang juga Direktur N Consultant, Rinny Soegiyoharto,
mengatakan hal senada.? Remaja kini banyak yang terkena penyakit kelamin
karena mereka belum atau tidak memiliki pemahaman yang baik dan benar
mengenai kesehatan reproduksi, terkait perilaku bersih dalam
memperlakukan alat kelamin.


Apabila pemahaman yang benar dan baik tentang perilaku bersih dan
sehat dalam memperlakukan alat-alat reproduksi atau kelamin sudah
dimiliki, mereka tentu juga akan memahami bahwa perilaku seksual secara
sembarangan dapat merusak dirinya dan alat-alat reproduksinya


Pada dasarnya, kata Rinny, dorongan dan rangsangan seksual ada dalam
setiap manusia,? bahkan sejak usia anak-anak.? Sehingga, tanpa
pengarahan yang benar soal itu, misalnya bahwa alat kelamin harus
diperlakukan dengan sehat dan bertanggung jawab--juga bahwa dorongan
seksual harus dimaknai sebagai hal positif untuk disalurkan dalam
aktivitas yang positif?remaja akan mudah terjerumus ke pergaulan bebas.


?
VIVAnews

SMK N 1 Tabanan : Portal Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Bisnis dan Manajemen : http://localhost
Versi Online : http://localhost/?pilih=news&aksi=lihat&id=23